Recently Published
Document
PROGRAM 3
Applied Data Analysis with R - Descriptive statistcs
HW 1 - Jakob Pürzelmayer - Descriptive statistcs
End to End Supply Chain
Calculation of E2E (End to End) view for Supply Chain, using the R package planr
PCA dan FA pada Penyebab Jantung Koroner
Latar Belakang
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian di dunia dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut Ramadhan & Husnah (2022), PJK merupakan penyakit kardiovaskular yang sering terjadi akibat aterosklerosis yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Berdasarkan penelitian Naomi dkk. (2021), hipertensi dan dislipidemia menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap kejadian PJK. Selain itu, faktor lain seperti diabetes mellitus, obesitas, serta gaya hidup yang tidak sehat juga meningkatkan risiko PJK (Dahliah dkk., 2024).
Faktor risiko PJK dapat dikategorikan menjadi faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor yang dapat dimodifikasi meliputi hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, serta pola makan dan aktivitas fisik (Putri, 2020). Sementara itu, faktor yang tidak dapat dimodifikasi meliputi usia, jenis kelamin, serta riwayat keluarga (Ramadhan & Husnah, 2022). Hipertensi berkontribusi dalam meningkatkan tekanan darah yang menyebabkan kerusakan pada arteri dan meningkatkan risiko PJK (Naomi dkk., 2021). Selain itu, kadar kolesterol yang tinggi juga berperan dalam memperburuk kondisi kardiovaskular yang berujung pada kejadian PJK (Dahliah dkk., 2024).
Untuk memahami faktor risiko PJK secara lebih mendalam, digunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan Factor Analysis (FA). PCA digunakan untuk mereduksi dimensi data dengan menentukan variabel utama yang paling berkontribusi terhadap kejadian PJK, sedangkan FA digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memiliki hubungan erat dengan penyakit ini (Putri, 2020). Dengan menerapkan metode ini, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor utama yang berkontribusi terhadap kejadian PJK serta memberikan wawasan lebih lanjut dalam upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit ini.